Baca Selanjutnya : , Sepulang sekolah Syila mengajakku untuk pergi ke toko antik dekat sekolah., "Aisyah kita pergi ke toko antik, yuk!" seru Syila kepada sahabatnya Aisyah., "Emang mau apa kamu ke sana?" jawab Aisyah., "Ya, aku ingin beli buku harian (, ). Aku suka mencurahkan isi hatiku ke dalam buku harian," kata Syila., Syila bisa dikatakan tidak pernah curhat kepada siapa pun bahkan kepada Aisyah. Meskipun dia sangat dekat., "Ahh, kamu toko antik saja harus kamu kunjungi. Kalau gitu ayo kita ke sana," kata Aisyah., Mereka pun masuk ke dalam toko dan memilih barang. Setelah memilih dan membayar barang, Syila dan Aisyah pulang bersama. Setibanya di rumah, Syila langsung pergi ke kamar dan segera menulis curahan hatiku pada buku , yang baru dibelinya. Ketika Syila sedang menulis tiba-tiba cahaya datang menerangi ruangan kamarnya. Syila juga mendengar suara, "Jangan menulis di buku itu!" Suara aneh yang menyeramkan terdengar. Syila sangat terkejut dan ketakutan mendengarnya., Esok harinya Syila menceritakan kejadian aneh itu kepada Aisyah. Ia juga merasa takut tetapi Aisyah mengetahui sesuatu tentang cerita bahwa buku , dikutuk. Mereka berencana pergi ke alamat yang tertera di internet. Kebetulan ada ayah Syila yang mau mengantarkan mereka. Setibanya di alamat itu, mereka melihat seorang bapak tua yang berdiri di samping pohon. Mereka pun menanyakan hal tentang buku , itu. Ternyata buku itu milik bapak tua itu. Si bapak tua menceritakan segalanya., "Sebenarnya buku itu dikutuk karena saya telah menghina dan mengusir anak yatim dari kampung ini. Tiba-tiba kejadian aneh datang kepada buku itu dan buku itu kini menjadi misterius," kata si bapak tua. Syila pun mengembalikannya kepada bapak tua. Bapak tua lalu mengubur buku misterius itu di dalam tanah. Mereka pun pulang dengan perasaan lega dan gembira.,